Kamis, Februari 21, 2013

Mengapa Ikan Mengambang Setelah Mati

Masa jenis ikan hanya sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan air, yang merupakan habitat mereka. Ikan juga memiliki daya apung yang hampir netral, yang berarti gaya yang bekerja terhadap ikan untuk membuatnya tenggelam kurang lebih sama dengan gaya di dalam ikan yang menyebabkan ikan tersebut mengapung. Hal ini juga berarti bahwa ikan tidak perlu bekerja dan mengerahkan energi terlalu banyak untuk dapat mengambang atau tenggelam di air. Seperti yang kita ketahui, tekanan di dalam air akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman air tersebut. Sebagian besar spesies ikan mengatasi perbedaan tekanan ini dengan menggunakan organ tubuh berbentuk kantong yang disebut dengan kandung kemih berenang (juga disebut kandung kemih gas atau udara). Air akan masuk ke dalam mulut ikan dan melewati insang, dimana oksigen diambil dan dibawa oleh hemoglobin melalui aliran darah. Hemoglobin kemudian melepaskan sebagian oksigen tersebut ke dalam kandung kemih berenang tadi. Jumlah oksigen dalam kandung kemih berenang inilah yang menentukan daya apung ikan. Jika ikan ingin menyelam lebih dalam, oksigen dalam kandung kemih diserap dengan cara berdifusi ke dalam darah dan selanjutnya keluar kembali dari insang. Sebaliknya jika ikan ingin mengambang, ia akan meningkatkan kembali jumlah udara dalam kandung kemih berenang. Proses ini adalah respon kimia alami terhadap tekanan di sekitar tubuh ikan yang jika kita perhatikan sebenarnya mirip dengan cara kerja kapal selam. Ketika ikan telah mati, udara tetap berada dalam kandung kemih berenang ini. Udara tersebut kemudian dilepaskan selama proses dekomposisi atau penguraian tubuh ikan. Udara yang dilepaskan tersebut kemudian akan mengisi rongga-rongga dalam tubuh ikan seperti usus yang selanjutnya menjadi "balon" karena terisi penuh dengan udara dan membuat ikan mengapung ke permukaan. Karena sebagian besar massa ikan berupa tulang dan otot pada sisi dorsal atau punggung ikan, dan sisi perutnya menjadi "balon", ikan cenderung untuk mengambang secara terbalik. Namun ikan tidak selalu mengapung ke permukaan dengan segera setelah mati. Mereka mungkin tergeletak di dasar air untuk sementara waktu sampai udara terkumpul di rongga tubuhnya dan dapat membuatnya mengambang.


http://www.berbagaihal.com/2012/11/mengapa-ikan-mengambang-setelah-mati.html

Kompres Demam Yang Benar

Kali ini gw bingung dengan cara mengkompres yang benar, apakah menggunakan air dingin atau air hangat? Kebigungan ini bermula karena gw sakit dan ingin dikompres. Seingit gw pernah denger klo mengkompres orang demam itu dengan air hangat, tapi lupa dengan alasan yang mendukungnya. Sedangkan mas pacar bilang klo ngompres itu dengan air dingin bila perlu menggunakan es. Nah, ne gw nemu salah satu artikel tentang itu, semoga bermanfaat deh :)

Tindakan dalam mengompres tubuh dengan air dingin sebaiknya dihentikan. Ketika demam menyerang tubuh orang dewasa atau pun balita, yang sering di lakukan kebanyakan orang adalah mengompres bagian dahi menggunakan washlap yang direndam dengan air dingin. Namun, Dr Herbowo Soetomenggolo SpA menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan kekeliruan yang sudah menjadi kebiasaan umum. Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina itu menjelaskan cara mengompres yang benar yaitu merendam washlap dengan air hangat, kemudian di kompres pada bagian leher. Ia menambahkan, bahwa ada baiknya bila washlap yang sudah direndam dengan air hangat tidak hanya di kompreskan pada bagian leher saja, namun seluruh tubuh. Dr Herbowo mengatakan "di badan kita terdapat reseptor yang mengabarkan otak bahwa tubuh sedang demam atau tidak. Bila kompres dingin yang diberikan, hanya suhu kulit dingin. Otak berpikir tubuhnya dingin sehingga otak tidak memerintahkan melepaskan zat-zat yang bisa menurunkan demam." Tidak lupa ia memberikan alasan mengapa di anjurkan agar mengompres pada bagian leher. Alasanya disebabkan karena pembuluh darah terbanyak terdapat pada bagian leher. Jadi, bukan bagian dahi yang harus dikompres. Melainkan dibagian leher dimana terdapat pembuluh darah terbanyak. 

Sumber : Kompas.com
http://www.havoi.com/artikel-219-kompres-demam-yang-benar.html#.USWlwPKi_IU

Rabu, Februari 13, 2013

Bersyukur

Tahukah Anda berapa harga Oksigen di Rumah Sakit? sekitar Rp25rb/liter
Tahukah anda harga Nitrogen di Rumah Sakit? sekitar Rp10rb/liter
Tahukah Anda bahwa dalam sehari manusia menghirup 2880 liter Oksigen dan 11376 liter Nitrogen?

Jika harus dihargai dengan Rupiah, Oksigen dan Nitrogen yang kita hirup akan mencapai Rp185jt/hari/manusia. Kalo dikalikan sebulan Rp185jtx30 hari= Rp5,5M/orang.Orang yang paling kaya sekalipun tidak akan sanggup melunasi biaya nafas untuk hidupnya, apabila Tuhan menggunakan rumus dagang seperti manusia. Masihkah kita ENGGAN BERSYUKUR?
Baru nafas saja, kita sudah semestinya membayar Rp5,5M per bulan, dan dalam kenyataannya itu GRATIS. Sesungguhnya, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. :)

Sumber: BC from BB smartphone