Sabtu, November 03, 2012

Sendangsono

Hari ini, gw ma Mas Pacar beserta temen2 lain (Keling&Ridwan, Maria&Rickvan) pergi ke Sendangsono. Sendangsono adalah tempat ziarah Goa Maria yang terletak di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIYogyakarta. Gua Maria Sendangsono dikelola oleh Paroki St. Maria Lourdes di Promasan, barat laut Yogyakarta. Ini kedua kalinya gw ke sana, yang pertama cuma berdua aja sama Mas Pacar.Kami tidak melalui jalan umum atau jalan raya, kami melewati jalur perdesaan jadi tidak kena macet and nggak ketemu ma lampu lalu lintas. Pemandangannya sangat bagus, melihat-lihat kebun durian, sawah dan lain sebagainya. Tapi yang paling gw suka waktu melewati jembatan gantung and melihat panorama disekitarnya. iiihhh keyennn.. ada air terjunnya walaupun nggak terlalu tinggi and sungai yang lebar :).Sesampainnya di Sendang,kami terlebih dahulu membeli lilin untuk berdoa ada juga yang membeli bunga mawar. setelah doa, jreeeng jreeenggg sesi foto :D hahhaaaa sudah pastilahh :)Pemandangan di Sendangsono sangat bagus jadi kami nggak bosen buat foto2 diberbagai sudut tempat :)Beberapa fotonya :

Jumat, November 02, 2012

Nasi Jinggo

Habis nonton FTV yang bercerita tentang gadis penjual jinggo, gw jadi penasaran pengen nyoba. Nanya Mas pacar malah ditanya balik, "kamu nggak tau nasi jinggo???" "nggak" "ckckckkkk" Idih nyebelin banget dah klo nanya ma dia tuh :(. Bukannya dijawab malah diledek. Akhirnya tadi nanya temen gw, vony, dia bilang ada di daerah Pengok (Yogya). Nasi jinggo tuh masakan bali day :)
Malam tiba, Mas Pacar nanya mau makan dimana, gw jawab ajah nasi jinggo :)
Ternyata enak :) hheheee.. Tadi pesan nasi jinggo bakar.
Klo menurut gw neh, di Yogya tuh ada nasi kucing klo di Bali ada nasi jinggo tapi ukurannya lebih banyak :)
Makan nasi jinggo didekat jalan plus minum susu milo bersama Mas pacar .. nyam nyammmmm

Kreasi kotak sepatu.

Tanggal 28 Oktober 2012 kemarin, ultah pacarku Andreas ^^. Sebenarnya gw bingung mau ngasih kado apa. Gw baru kali ini ngasih kado ke pacar (biasanya dah putus duluan sebelum ultah).
Akhirnya gw belin sweater hitam buat dia ^^ truz biar ada kesan uniknya, kotak buat tempat sweaternya (dari kotak sepatu gw) gw hiasin pake kain flanel trz dibuat kayak rainbow cake :). Lucu deh ^^
Biar nggak kebuang sia-sia atau nggak digunain, kotaknya gw buat lubang jadi bisa digunakan buat tempat tissue. Gw seneng atas hasil karya gue ini, walaupun kejar tayang and pake lembur segala tapi hasilnya tidak mengecewakan :). Senangnyaa..

Kamis, Agustus 23, 2012

Bunga Krisan / Krisantemum / Chrysanthemum


Seruni, serunai, krisan, chrysan atau chrysanthemum adalah tanaman asli dari negeri Cina. Krisan memiliki banyak spesies, antara lain chrysanthemum indicum (berbunga kuning),chrysanthemum morifolium (ungu dan pink) danchrysanthemum daisy (berbentuk bulat). Tanaman krisan bisa menjadi tanaman musiman (annual) atau tahunan (parennial). Jika siklus hidupnya hanya sampai menghasilkan bunga, tanaman ini termasuk musiman, tetapi jika setelah tanaman dipanen bunganya kemudian tanaman dibiarkan berbunga kembali secara periodik, maka tanaman ini termasuk tahunan. Dalam bahasa Korea, namanya 국화 (guk~hwa). Biasanya oleh orang Korea diambil bunganya. Dijadikan sayur atau diseduh menjadi semacam teh. Kalau jadi teh…bunganya bisa yang masih fresh, bisa pula yang sudah dikeringkan

Tanaman krisan memerlukan suhu antara 20-26°C untuk pertumbuhan dan 16–18°C untuk pembungaan. Dengan demikian ketinggian lokasi yang sesuai dengan kondisi suhu tersebut adalah antara 700-1.200m dpl. Kelembaban udara yang optimal untuk pertumbuhan krisan adalah 70-90%.
Di kawasan Eropa bunga ini sering menjadi simbol kematian (dijadikan karangan bunga atau tabur bunga di makam), berbeda dengan di Amerika menjadi simbol keriangan, dan di Indonesia sepertinya banyak tumbuh di pekarangan rumah dan dijadikan karangan bunga ucapan selamat. Di Indonesia, Tanah Karo merupakan daerah yang memproduksi bunga krisan tetapi produksinya belum bisa memenuhi permintaan pasar, bahkan untuk pasar Medan sekalipun. Karena tingginya permintaan bunga di Kota Medan seringkali harus mendatangkannya dari wilayah Jawa Barat.
 Krisan pink

Krisan Putih

Krisan satu lapis
Krisan kuning

Krisan Orange

bunga krisan ungu (Chrysanthenum morifolium) bagus banget ya...

Pada zaman penjajahan Belanda, krisan sudah dikenal oleh para petani di Indonesia yang ditemukan tumbuh baik di daerah dataran tinggi. Bunga krisan termasuk bunga yang digemari oleh masyarakat di perkotaan yang dijadikan sebagai hiasan ruangan serta untuk dijadikan sebagai karangan bunga, terutama dalam pesta perkawinan dan peresmian gedung-gedung.

Krisan memiliki warna bunga yang beraneka ragam macamnya, mulai dari putih, kuning, jingga, coklat, coklat kemerahan, merah, pink dan ungu. Warna-warna inipun beragam dari yang lembut sampai terang. Selain warna tunggal, bunga krisan ada juga yang kombinasi antara putih-hijau, kuning-coklat dan lain-lain.

Kegunaan
Selain memiliki keindahan bunga, krisan dapat digunakan sebagai obat-obatan, yang sering disebut sweet pellitory dan spanish pellitory. Bagian tanaman yang digunakan untuk obat tradisional, akar dan daunnya yang terlebih dahulu dijemur sehingga menghasilkan daun kering secara alami, setelah itu direndam air beberapa menit. Hasil dari rendaman bahan tersebut dapat digunakan mengompres mata yang rabun, untuk menguragi sakit kepala dan memperlancar pencernaan.

Teh krisan di negara barat dikenal dengan nama Chrysanthemum tea dan banyak diminum oleh masyarakat disana untuk mengurangi dan bahkan menyembuhkan sakit kepala. Penderita sesak napas juga bisa mendapat manfaat dari minuman ini, sebab zat alami yang terkandung dalam teh Krisan bisa membantu mengurangi sesak napas. Minuman ini juga bagus untuk memperkuat paru-paru anda. 
Buat remaja yang sering punya masalah dengan jerawat, teh ini bisa jadi obat yang mujarab. Namun konsumsinya harus teratur dan disertai dengan pembatasan makanan yang banyak mengandung minyak. Bagi anda yang berusia lanjut dan menderita hipertensi, dianjurkan meminum teh Krisan juga. Manfaat lainnya meliputi penyembuhan jantung koroner, hiperkolesterol (kolesterol tinggi), mengurangi rasa sakit pada penderita radang hati, demam, flu dan gangguan tenggorokan. Untuk area mata, teh Krisan mampu menyembuhkan mata merah dan gatal. Kesemua khasiat diatas adalah berkat adanya kandungan vitamin C, beta karotene, kalsium, serat, zat besi, kalium, magnesium dan bahkan magnesium. Ayo mulai hidup lebih sehat dengan menyertakan teh Krisan sebagai minuman teh sehari-hari.



Sumber:



Selasa, Agustus 21, 2012

KALIADEM

KALIADEM - Melihat dari Dekat Wajah Asli Gunung Merapi Kata orang-orang, pagi hari adalah saat terbaik untuk menikmati pemandangan Gunung Merapi sebelum berselimut kabut. Jadi pukul 07.00 pagi kami sudah berangkat menuju Kaliadem, sebuah kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi, sekitar 25 km utara Kota Jogja. Kami memilih jalur alternatif lewat Maguwo karena jalur itu memiliki lebih banyak sawah ketimbang lewat Jalan Kaliurang. Benar saja, baru beberapa kilometer menjauhi kota, pemandangan hijaunya sawah langsung memanjakan mata, bagaikan lukisan-lukisan Mooi Indie. Udara sejuk pun segera menyergap lewat jendela mobil yang dibiarkan terbuka. Samar-samar tercium aroma batang padi; baunya segar, seperti bau rumput sehabis dimandikan hujan. Matahari belum tinggi ketika YogYES tiba di Kaliadem, beberapa penduduk setempat tampak mulai bersiap-siap mencari rumput untuk ternak mereka. Walau ada kabut tipis, Gunung Merapi memang terlihat utuh seperti yang diharapkan. Berdiri menjulang hingga 2980 meter di atas permukaan laut, gunung itu benar-benar terlihat gagah. Punggungnya tampak berkilauan ditimpa sinar matahari pagi, sementara puncaknya mengeluarkan asap tipis. Hadirin sekalian, inilah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia! Di balik penampilannya yang begitu tenang, Gunung Merapi menyimpan kekuatan alam yang dahsyat. Sebagian ilmuwan menduga letusan besar Gunung Merapi adalah penyebab kerajaan Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Ketika meletus, Gunung Merapi sanggup menyemburkan awan panas (800-1000 derajat celcius) yang meluncur ke bawah dengan kecepatan hingga 70 km/jam. Pada tahun 1930, awan panas dari letusan Gunung Merapi menghanguskan hutan, 13 desa, dan 1400 penduduk dalam sekejap. Letusan terakhir Gunung Merapi terjadi pada tahun 2006 lalu. Jutaan kubik material vulkanik tumpah di Kali Gendol dan Kali Krasak, sebagian kecil sisanya menerjang Kaliadem dan meninggalkan jejak yang masih bisa kita saksikan. Kaliadem yang dulunya merupakan hutan pinus kini tertimbun pasir, batu, dan material vulkanik lainnya. Di sebelah timur tampak reruntuhan warung yang tertimbun material vulkanik hingga setengah bangunan. Di sebelah barat ada sebuah bunker perlindungan yang ironisnya juga tertimbun material vulkanik setebal 3 meter. Letusan Gunung Merapi tahun 2006 ini turut menewaskan 2 orang yang berlindung dalam bunker tersebut. Butuh waktu berminggu-minggu setelah letusan barulah material vulkanik yang menimbun Kaliadem itu mendingin dan kawasan tersebut bisa dikunjungi lagi. Namun seperti unjuk kekuatan alam lainnya, letusan Gunung Merapi juga memiliki sisi baik. Abu vulkanik dari Gunung Merapi memberikan kesuburan bagi tanah di kaki gunung dan ribuan hektar sawah di bawahnya. Jutaan kubik pasir yang dimuntahkan juga telah menghidupi ratusan penduduk setempat yang mencari nafkah dengan menambang pasir. Empat tahun setelah letusan, kawasan Kaliadem sudah hijau dan sejuk lagi. Pohon-pohon pinus yang dulu hangus, kini sudah mulai tumbuh. Kaliadem sekarang menjadi obyek wisata alam tempat menikmati keindahan Gunung Merapi sekaligus menyaksikan bukti bahwa alam memiliki keseimbangannya sendiri. Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi Sebelum pulang, YogYES singgah sebentar ke rumah Mbah Maridjan di sebelah selatan Kaliadem. Kakek kelahiran 1927 ini adalah abdi dalem yang diberi mandat oleh Sultan Yogyakarta untuk menjadi Juru Kunci Gunung Merapi, meneruskan jabatan ayahnya. Sebagai juru kunci, beliau bertugas untuk "menjaga" Gunung Merapi. Setiap tahun beliau juga bertugas memimpin ritual Labuhan Merapi, ratusan orang mendaki hingga ke dekat puncak Gunung Merapi lalu berdoa bersama untuk memohon perlindungan pada Sang Khalik. Tradisi tersebut dilaksanakan setiap bulan Rajab dalam penanggalan Jawa. Sosok Mbah Maridjan menjadi sangat populer menjelang meletusnya Gunung Merapi tahun 2006 lalu. Awal Mei tahun itu, Gunung Merapi mulai mengeluarkan lava pijar. Komputer canggih yang dilengkapi sensor sudah memperkirakan Gunung Merapi akan segera meletus. Namun Mbah Maridjan menolak untuk mengungsi dengan alasan melaksanakan tugas diamanatkan Sultan padanya. Beberapa hari kemudian Mbah Maridjan malah mendaki Gunung Merapi dan berdoa sepanjang hari agar Tuhan melindungi jiwa dan rumah penduduk. Percaya atau tidak, Gunung Merapi lalu mereda dan Presiden SBY pun sempat meninjau lokasi. Sebagian dari 11.0000 penduduk yang sudah dievakuasi lalu diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Gunung Merapi baru meletus sebulan kemudian dan jutaan kubik materialnya menimbun Kali Gendol, Kali Krasak, dan Kaliadem; namun tidak ada korban jiwa selain 2 orang yang tewas di dalam bunker. Sejak peristiwa itu nama Mbah Maridjan sangat populer di Indonesia akibat liputan media massa yang bertubi-tubi. Banyak orang lalu mengaitkan sosok beliau dengan kekuatan supranatural, bahkan tidak sedikit yang mendatangi beliau untuk meminta "berkah". Sesungguhnya, Mbah Maridjan bukanlah seperti anggapan orang-orang. Mbah Maridjan adalah sosok yang bersahaja, ramah, sekaligus religius. Ketika kami tiba di rumah beliau, Mbah Maridjan sedang menemui tamu namun kami tetap dipersilahkan masuk. Obrolan ringan pun mengalir dalam bahasa Jawa dan Mbah Maridjan berkali-kali melontarkan guyonan. Semua tamu disuguhi minuman dan hidangan seadanya. Seorang tamu lalu mengutarakan niatnya untuk meminta "berkah" agar bisnisnya sukses namun Mbah Maridjan menolaknya. "Setahu saya, yang bisa memberikan berkah itu hanyalah Gusti Allah; lainnya ndak bisa, apalagi saya," tegas Mbah Maridjan. Obrolan lalu berlanjut ke berbagai topik, antara lain tentang Gunung Merapi. Mbah Maridjan bercerita bahwa setiap kali gunung itu memperlihatkan tanda-tanda akan meletus, beliau adalah orang yang paling kerepotan. Siang malam rumah Juru Kunci Gunung Merapi itu akan dibanjiri ratusan tamu hingga kakek yang sudah renta itu nyaris tidak bisa beristirahat. Tamu-tamu itu biasanya menanyakan hal yang sama: kapan kira-kira gunung itu akan meletus? Jawaban Mbah Maridjan pun selalu sama, "Jangan tanya saya. Tanyalah pada Gusti Allah yang Maha Berkehendak." Sebagai abdi dalem, beliau menerima gaji sebesar Rp. 5.800 / bulan. Jumlah itu sebenarnya hanya bisa untuk membeli 1 liter beras, namun Mbah Maridjan (seperti juga ribuan abdi dalem lainnya) merasa sudah cukup dengan hidup bersahaja. "Hidup itu jangan berlebihan, harus sering melihat ke bawah," nasehat Mbah Maridjan pada tamunya. Tak lama kemudian adzan dzuhur berkumandang dari masjid dekat situ. Mbah Maridjan pun pamit pada tamu-tamunya untuk melaksanakan ibadah sholat di masjid, kami juga pamit untuk pulang. Begitulah Yogyakarta, sobat. Banyak hal tidaklah sesederhana yang terlihat di layar kaca. Kaliadem, Gunung Merapi, dan Mbah Maridjan menggambarkan persahabatan penduduk setempat dengan alam sekitarnya dan kesetiaan sebagian masyarakat Yogyakarta pada tradisi Jawa tanpa perlu berbenturan dengan keyakinan agama.

sumber : http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/nature-and-outdoor/kaliadem/

Minggu, Mei 13, 2012

Pengalaman baru bagi Rani bersama cowok player


*jika ada kesamaan nama dan kejadian hanya kebetulan dan mohon maaf

Disetiap cerita di novel ataupun dogeng, kita bisa membuatnya menjadi akhir cerita yang happy ending dan memang kebanyakan seperti itu. Tapi dikehidupan nyata belum tentu berakhir dengan happy ending. Semua tergantung kita sendiri yang mengartikannya.

Rani, remaja yang bertumbuh dewasa baru saja mengalami suatu pengalaman yang nggak pernah terlintas dipikirannya bakalan mendapat peran menjadi seorang cewek yang diselingkuhi cowok dalam hidupnya. Eas, cowok Rani yang tepatnya sekarang menjadi mantan adalah teman 1 kuliah Rani. Rani dan Eas sudah kenal lama dan pernah menjalani pendekatan karena suatu kegiatan organisasi di Kampus mereka. Padahal Rani awalnya suka dengan salah satu cowok dalam organisasi tersebut hanya saja kurang mendapat tanggapan. Setelah beberapa bulan menjalanin pendekatan, Rani merasa tidak cocok dengan Eas yang dirasanya kurang gentle dan hanya mempermainkan perasaaannya saja. Akhirnya Rani memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya itu.

Setelah lewat beberapa semester, terjadi lagi komunikasi antara Eas dan Rani karena satu kelompok dalam suatu mata kuliah. Rani masih bersikap biasa dan hanya beranggap biasa saja walaupun Eas seperti memberikan sinyal yang menggambarkan Ehh,, ada gue disini. Sepertinya Eas ini adalah laki – laki yang bermulut manis dan pandai membuat kalimat – kalimat ambigu. Tapi Rani sendiri tidak sadar kalau sedikit demi sedikit masuk dalam drama yang dibuat Eas.

Waktu berlalu kembali sampai Eas dan Rani dipertemukan dalam suatu kelompok tugas akhir yang beranggotakan 5 orang. Disini mereka sering sekali bertemu karena harus mengerjakan tugas tersebut dan membahas bahan – bahan yang akan dilaksanakan. Sering bertemu dan komunikasi inilah yang membuat Rani merasa ada perasaan suka  lagi dan begitu pula Eas. Akhirnya mereka menjalin hubungan khusus alias pacaran. Sebenarnya Rani masih merasa kurang dapat feel dan merasa kurang yakin dengan Eas karena kejadian lampau. Tapi Rani sudah mengambil keputusan untuk mencoba dan menjalaninya tanpa lebih lama lagi merenungkan dan berfikir matang. Ini berarti, tentunya Rani sudah siap mengambil risiko jika terjadi suatu hal yang membuat dia berubah.

Bulan pertama mereka pacaran, Eas menunjukkan sikap yang manis dan sedikit demi sedikit Rani mulai membuang pikiran negatifnya tentang Eas. Rani merasa menjalani hari – hari yang bahagia bersama Eas. Mereka berbagi cerita, pengalaman, bsaling bercandaan, serasa ada kebahagian lebih yang hadir dalam hidup mereka. Bulan berikutnya, Rani mulai merasa ada perbedaan dalam diri Eas. 
 “Eas agak berubah”
          “Berubah gimana? Mungkin perasaanmu saja”

Semua berawal dari seringnya Eas menitip salam untuk salah satu teman kos Rani. Awalnya Rani beranggapan biasa saja karena teman Rani ini, titi adalah salah satu teman dekatnya dan sudah dianggap sebagai saudara. Eas tahu itu.
Suatu ketika, saat Eas menitip salam buat titi, Rani lupa menyampaikannya
         “Duh,, gw kagak ketemu sama tuh anak. Tak kasih nomer Hpenya aja ya. Ne xxxxxxx." Sama - sama provider kan jadi gampang.
         “loh kok dikasih????”
         “ia nggak papa mungkin lo emang ge butuh sama dia dan bisa kenal juga kan dia temen gue sendiri.”

            Rani berfikir Eas nggak mungkin beneran smsan dengan titi. Ternyata pikiran itu salah. Saat Rani lagi baca inbox Eas ternyata ada sms titi. Rani masih beranggap biasa tapi sedikit ada keraguan karena isi smsnya juga biasa dan masih ada nama Rani dalam isi sms tersebut. Eas menjelaskan bahwa dia hanya mengucapkan terima kasih sudah diberikan oleh – oleh yang memang waktu itu Rani meminta Titi untuk berbagi karena Eas sendiri yang meminta dan Rani nggak curiga. Rani mencoba sedikit mengerti dan berusaha berfikir positif, hanya saja yang Rani nggak suka Eas nggak bilang klo dia sms Titi. Rani benar - benar percaya dengan Eas.
            Seiring berjalannya hari, Rani sebenernya makin curiga terhadap tingkah laku Eas yang labil. Terkadang biasa saja, terkadang galak, terkadang baik banget, perhatian, terkadang acuh dan sombong. Benar – benar membuat Rani bigung. Rani sering berfikir sebenernya apa yang sedang terjadi? Apa gue salah?
            Kembali lagi Rani emosi dan kesal sama Eas. Dia smsan sama cewek lain lagi dan Rani nggak tahu siapa cewek tersebut. Eas nggak pernah cerita. Lagi – lagi Rani tahu karena membaca inbox Eas. Rani berfikir kembali sebenarnya apa si maunya dia? Sengajakah? Apa emang dia tipe player yang selama ini dipikiran Rani?
         “Dia itu mantan gue SMA”
         “Kenapa baru smsan?”
         “Orang dia yang duluan sms, ya gue balas aja”
         “Harus ya pake acara nge-gombal and caper gitu ya?”
         “Nggak kok itu cuma main – main doang”
Lagi – lagi dengan sabar Rani memaafkannya walaupun Rani sudah mulai nggak percaya sama Eas.
         “Jangan diulangin lagi ya? Klo lo cerita dari awal kan gue nggak bakalan mikir yang nggak2 ke lo”
         “ia”
         “janji ya. Klo diulangi lagi gue bakalan ninggalin lo”
         "ia janji"
Dalam hati Rani berkata “Ok kita lihat aja nanti, apakah beneran bakalan nggak akan diulangi lagi and apakah bener yang dibilang tadi?”.
            Tepat sebelum 3 bulan, mereka pergi menonton salah satu film yang lagi hot2nya banyak ditonton orang. Mereka ngantri tiket aja mpe 3 jam tapi mereka menikmatinya dan sudah punya plan mau milih nonton jam berapa dan mau ngapain aja sebelum nonton. Besoknya tepat 3 bulan mereka pacaran. Rasanya mereka ingin menghabiskan 1 hari itu bersama – sama.
         “Bukannya bosen neh, kok baru 3 bulan rasanya kayak udah lama banget ya yas”
         “Ia kan kita udah kenal dan deketnya dari lama Ran”
Biasanya setiap hari jadi bulanan Rani memasak makanan dan memberikannya ke Eas tapi karena sikon yang nggak mendukung untuk hari jadi 3 bulan Rani tidak membuatnya. Rani tahu Eas suka makanan dan suka makan banyak sedangkan Rani nggak bisa masak. Tapi Rani terus berusaha untuk belajar memasak dengan bertanya – tanya, membaca artikel sampai lihat demo masak. Rani benar – benar berupaya sungguh – sungguh tapi sepertinya tidak ada dorongan dan respon dari Eas.
            Beberapa hari kemudian sepertinya inilah hari yang dipilih Tuhan untuk membukakan mata Rani atas pandangannya terhadap Eas. Lagi – lagi berawal dari inbox dimana membuktikan Eas dan Titi masih menjalin komunikasi. Rani marah dan kesal dengan Eas. Rani benar - benar tidak percaya Eas bisa berbuat tega seperti itu.
        “Kenapa harus kalian berdua??? Kenapa harus Titi, orang yang deket sama gue? Kalian berdua betul2 baik banget sama gue. Puas kalian.”
         “Maaf, sorry. Gue nggak bakalan kayak gitu lagi. Lagian gue kan smsnya udah lama, gue nggak sms lagi.”
         "Yakin?"
         "Ia lagian mereka tuh fans gue, ya biasalah klo sms."
         "Idih PD banget, ngomong aja klo lo yang sms duluan. Ia kan?" 
         "Sorry, maaf. Nggak kok."
Rani benar - benar tidak percaya dengan Eas. Rani emang menyudahi pertengkaran tersebut tapi dalam hati Rani berniat mencari tahu lebih dalam lagi.
            Sepulang dari ketemu Eas, Rani mencari teman yang sepertinya mengerti apa yang sebenernya terjadi. Dan benar, temen Rani ini mengerti semua dan menceritakan semua kelakukan mereka berdua selama beberapa bulan ini bahkan hampir selama Rani berpacaran dengan Eas. Jadi, sms yang dibaca Rani hanya sebagian saja dan itu adalah sms lama. Selebihnya sudah dihapus Eas karena Eas tahu Rani bakalan membuka inbox lagi. Hari – hari yang dijalani berdua antara Eas dan Rani, semua kegiatan dan acara ternyata ada orang yang diam – diam hadir dari belakang. Eas emang bersama Rani., mereka saling bertemu tetapi disamping itu, disaat yang sama saat bersama Rani, Eas smsan dengan Titi dan Rani tidak mengetahui hal tersebut.

Ternyata selama 3 bulan itu Eas telah menghianati Rani.

Rani benar – benar marah saat itu dan bigung harus berbuat apa. Rani menangis tetapi bukan menangisi mereka berdua, Rani menangis karena merasa menjadi orang yang bodoh karena sudah menaruh kepercayaan dan tertipu atas tingkah laku yang sok baik. Tapi dia masih berusaha bersikap bijak dan obyektif. Rani memanggil Titi dan menanyakan maksud dari kelakukan mereka. Titi menjelaskan semuanya dengan berlinang air mata. Rani cuma sedih tapi nggak bisa menangis. "kenapa harus dia, orang yang sudah gue anggap saudara."
Titi menunjukkan semua sms dari Eas. Titi minta maaf karena tidak menceritakannya. Dia belum dapat timing yang tepat. Dia dengan bersungguh – sungguh menyakinkan Rani bahwa dia nggak punya perasaan apa – apa. Dia cuma mainin Eas karena Eas terlalu gombal dan Titi sendiri sudah mengetahui sifat asli Eas dengan bantuan seseorang yang dapat dipercaya kebenarannya. Titi juga nggak percaya sama Eas terlebih saat ia bilang tentang Rani yang menurutnya Eas hanya memutarbalikan kenyataan dan Titi nggak percaya hal itu. Saat membaca semua sms Eas untuk Titi, Rani semakin tidak percaya ada orang yang bisa berbuat tega separah itu. Rani benar - benar merasa bodoh.
"Seumur - umur gue nggak pernah diperlakukan seperti ini. Tuhan, salah gue apa?"
Rani memutuskan hubungan dengan Eas via telpon. Tapi Eas nggak ada berkata apa – apa hanya diam paling sekali – kali bilang “kok gitu?”. Setelah menelpon, Eas mengirim sms yang berisi permintaan maaf dan kesadaran atas tingkah dan kelakuannya. Rani sudah tidak percaya lagi dengan Eas. Rani mengajak untuk bertemu bertiga tetapi banyak sekali alasan yang dilontarkan Eas. Sibuklah, ada acaralah dan berakhir dengan "Maaf banget besok q bener - bener nggak bisa." 
"Gue pengennya kita ketemu besok, gue pengen denger penjelasan dari kalian berdua. Uda cuma itu aja. Ceweknya sudah mau kok tinggal kamunya aja. Denger ya sampai kamu nggak datang besok berarti semua berakhir."

Beberapa jam kemudian, Eas masih sms Rani dengan isi sms seolah - olah nggak ada yang terjadi. Rani mengungkit kembali masalah pertemuan besok. Eas jadi agak emosi dan akhirnya minta “break” . Rani nggak pernah tahu maksud dan tujuan dari “break”, ia nanya kan ke Eas tapi Eas tidak memberi jawaban yang cocok. malah membuat semakin bigung. Eas yang mengharapkan “break” tanpa tanya Rani mau atau tidak tapi bagi Rani hubungan  nggak ada lagi yang butuh dijelasin dan dipertahanin lagi semua sudah jelas dan ini sudah berakhir. Sudah jelas Eas tidak datang keesokan harinya dan berarti semua berakhir, terserah Eas masih beranggapan mereka break.

“Ran, gue smsan sama dia tuh situasinya gue juga sudah balikan sama mas gue yang dulu. Ya mending gue sama mas gue daripada dia. Gue cuma bermaksud mainin dia nggak pake hati kok. Sudahlah nggak usah berlanjut, cowok seperti ini nggak bisa diharapkan. Masih banyak yang baik diluar sana.”
            Untungnya Rani sama Titi terlebih Rani dapat menjaga hubungan mereka. Masalah cowok dan all about that man nggak bisa ngehancurin hubungan mereka. Mereka menjadikan ini bahan pembelajaran dan kedewasaan saja supaya kemudian hari nggak terulang. Rani benar - benar mengambil hikmat dari pengalaman ini dan berharap semakin takut akan TUHAN.

Senin, April 30, 2012

Warga Pagaralam Sumsel Kembali Temukan Arca Purbakala




Palembang Warga Dusun Cawang Lama, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali menemukan situs megalit berupa arca di tengah perkebunan kopi. Sayang arca itu tidak lagi memiliki kepala.

Selain tanpa kepala, permukaan arca itu diselimuti lumut, sehingga bentuknya nyaris tak dikenali. Hanya seperti onggokan batu besar. Tetapi, setelah dibersihkan oleh si pemilik kebun, terlihat guratan atau ukiran pada arca tersebut.

"Terlihat gambar menyerupai tangan," kata Temi, warga Pagaralam, Minggu (04/03/2012).

Penemuan itu sendiri sudah dilaporkan ke petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pagaralam, yang tak lama kemudian melakukan pengecekan di lapangan bersama sejumlah wartawan.

Sementara Kepala Balai Arkeologi Palembang Nurhadi Rangkuti mengatakan sangat senang dengan adanya penemuan tersebut. "Tapi saya belum dapat memberikan komentar, sebab belum melihatnya secara langsung maupun dari fotonya. Yang jelas penemuan tersebut harus dilanjutkan dengan penelitian," ujarnya kepada detikcom, Minggu (04/03/2012).

Sebelumnya, Selasa (24/1/2012) lalu, warga setempat menemukan miniatur bangunan vihara berukuran 15 cm dan panjang 30 cm. Benda yang terbuat dari batu mirip marmer dan dipenuhi dengan lapisan tembaga, pirit, dan kuningan seperti emas itu diperkirakan peninggalan China. Dari miniatur terlihat bangunan utama menyerupai vihara, dikelilingi pagar berukiran China, dan di pintu gerbang terdapat dua arca mirip singa.

Jauh sebelumnya, di tempat tersebut juga ditemukan patung prajurit, batu gong, rumah batu, patung gajah, dan lain-lain.

Sebagai informasi, Pagaralam merupakan wilayah yang paling banyak ditemukan arca peninggalan era megalitik Bukitbarisan Pasemah. Tradisi ini berkembang sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi. Meski belum belum ada benang merahnya, sejumlah sejarawan di Palembang menyakini masyarakat yang mengembangkan tradisi tersebut juga menjadi kekuatan yang mendirikan Kerajaan Sriwijaya.

Sumber: http://news.detik.com/read/2012/03/04/132602/1857412/10/warga-pagaralam-sumsel-kembali-temukan-arca-purbakala

Sultan HB X Peduli Temuan Kerajaan Sriwijaya

PAGARALAM, SUMSEL, SELASA-- Sultan Hamengkubuwono (HB) X dalam kunjungan ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menyempatkan ke Kota Pagaralam--5-6 jam dari Kota Palembang--untuk menemui 35 tokoh spiritual Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Pertemuan di kota perkebunan yang memiliki gunung berapi (Gunung Dempo), Minggu (1/3), sekaligus menunjukkan kepedulian Sultan HB X atas peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang hingga sekarang masih diperdebatkan lokasi pusat kerajaan besar Nusantara itu. Kehadiran Sultan HB X di Sumsel, sejak Minggu hingga awal pekan ini, antara lain untuk menghadiri Silaturahmi dengan urusan Merah Putih (Merti) Nusantara se-Sumatera di Palembang dan bertemu dengan sejumlah tokoh di Sumsel, serta beberapa agenda penting lainnya. Pertemuan Sultan dengan para tokoh di Kota Pagaralam itu, berlangsung sekitar 30 menit di kediaman resmi Walikota Pagaralam Djazuli Kuris. Sebelumnya, 35 tokoh spiritual dan juru kunci kompleks peninggalan kerajaan Sriwijaya di sana, diundang khusus untuk menghadiri seminar nasional dan pertemuan ilmiah bertema Peradaban Besemah sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya yang diselenggarakan Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri dan Pemkota Pagaralam. Pertemuan itu diharapkan menjadi awal pengkajian lokasi pusat Kerajaan Sriwijaya, dengan menghadirkan sejumlah pemerhati sejarah, pakar budaya dari Universitas Indonesia Prof Dr Nurhadi Magetsari dan pakar megalitik dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Prof Dr Haris Sukendar. Pertemuan khusus Sultan HB X yang datang khusus ke Pagaralam, selain menemui tokoh spiritual juga bersilaturahmi dengan Walikota Djazuli Kuris, Kepala Polres Pagaralam AKBP Abdul Soleh, dan Ketua DPRD Piterman Maulana. Menurut Sultan HB-X, setelah seminar tersebut akan dilanjutkan dengan pertemuan sejumlah tokoh spiritual yang direncanakan di Kota Bintuhan, Kabupaten Kabupaten Kaur (Bengkulu Selatan). Pusat Kerajaan Sriwijaya "Besemah (Pagaralam, Red) memang menjadi bagian wilayah Kerajaan Sriwijaya. Namun demikian, tentang persoalan ini masih memerlukan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan bukti-bukti ilmiah untuk menentukan pusat kerajaan itu," kata Sultan pula. Sultan juga berpendapat, Kerajaan Sriwijaya memiliki hubungan erat dengan sejumlah kerajaan yang ada di Pulau Jawa. "Saya yakin di daerah Besemah merupakan salah satu kawasan yang terdapat peninggalan purbakala. Belum saatnya apabila saya mengungkapkan dimana pusatnya (Kerajaan Sriwijaya, Red) saat ini," kata Sultan lagi. Kenyataan itu terungkap pula sesuai pendapat pakar budaya dan arkeologi dalam pertemuan ilmiah sehari sebelumnya, Sabtu (28/2), di Pagaralam. Menurut Sultan, harus ada penelitian ilmiah lebih lanjut, dan melibatkan sejumlah tokoh spiritual yang diyakini mengetahui seluk-beluk Kerajaan Sriwijaya itu. "Namun demikian, pertemuan ini dilakukan karena saya juga memiliki ikatan keluarga dengan orang Besemah. Asal usul orangtua saya berasal dari daerah Besemah," kata Sultan lagi. Walikota Pagaralam, Drs H Djazuli Kuris MM, didampingi Ketua DPRD Pagaralam, H Piterman Maulana SE mengatakan, kedatangan Sultan HB X yang juga Gubernur Yogyakarta selain ingin menemui tokoh spiritual, juga merupakan silaturahmi dengan masyarakat Besemah. Dalam pertemuan dengan sejumlah juru kunci Kerajaan Sriwijaya dan juru kunci Bukit Barisan sebagai tindak lanjut dari pelaksaan semina, Sultan berjanji akan melakukan pertemuan lagi di Bintuhan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, ujar Djazuli. Menurut Djazuli, melalui pembahasan termasuk pertemuan para Raja Nusantara dan pertemuan Sultan dengan juru kunci ini, diharapkan dapat mengungkap posisi pusat Kerajaan Sriwijaya. Meskipun sudah banyak dilakukan penelitian, namun masih terjadi simpangsiur tentang keberadaan pusat Kerajaan Sriwijaya tersebut. "Tentunya di wilayah Besemah cukup banyak bukti dan dari sejumlah hasil penelitin pakar sejarah juga mengungkapkan jika di tanah Besemah ini kaya akan peninggalan megalitik atau benda bersejarah, yang juga menjadi bukti kejayaan masa lalu. Apalagi sebelumnya sudah ada penelitian jika peradaban megalitik tersebut baru berkembang di wilayah Sumatera termasuk Pulau Jawa yang berasal dari Bumi Besemah," ujar Djazuli lagi.

Sumber :http://oase.kompas.com/read/xml/2009/03/03/00423011/sultan.hb.x.peduli.temuan.kerajaan.sriwijaya

Rabu, Februari 22, 2012

Rabu Abu : Asal Mula Perayaan & Penggunaan Abu oleh: Romo William P. Saunders *

Seorang teman Protestan bertanya mengapa orang Katolik mengenakan abu pada hari Rabu Abu. Bagaimanakah asal mula perayaan dan penggunaan abu?
seorang pembaca di Purcellville

Penggunaan abu dalam liturgi berasal dari jaman Perjanjian Lama. Abu melambangkan perkabungan, ketidakabadian, dan sesal / tobat. Sebagai contoh, dalam Buku Ester, Mordekhai mengenakan kain kabung dan abu ketika ia mendengar perintah Raja Ahasyweros (485-464 SM) dari Persia untuk membunuh semua orang Yahudi dalam kerajaan Persia (Est 4:1). Ayub (yang kisahnya ditulis antara abad ketujuh dan abad kelima SM) menyatakan sesalnya dengan duduk dalam debu dan abu (Ayb 42:6). Dalam nubuatnya tentang penawanan Yerusalem ke Babel, Daniel (sekitar 550 SM) menulis, “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.” (Dan 9:3). Dalam abad kelima SM, sesudah Yunus menyerukan agar orang berbalik kepada Tuhan dan bertobat, kota Niniwe memaklumkan puasa dan mengenakan kain kabung, dan raja menyelubungi diri dengan kain kabung lalu duduk di atas abu (Yun 3:5-6). Contoh-contoh dari Perjanjian Lama di atas merupakan bukti atas praktek penggunaan abu dan pengertian umum akan makna yang dilambangkannya.  

Yesus Sendiri juga menyinggung soal penggunaan abu: kepada kota-kota yang menolak untuk bertobat dari dosa-dosa mereka meskipun mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat dan mendengar kabar gembira, Kristus berkata, “Seandainya mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu terjadi di Tirus dan Sidon, maka sudah lama orang-orang di situ bertobat dengan memakai pakaian kabung dan abu.” (Mat 11:21)*

Gereja Perdana mewariskan penggunaan abu untuk alasan simbolik yang sama. Dalam bukunya “De Poenitentia”, Tertulianus (sekitar 160-220) menulis bahwa pendosa yang bertobat haruslah “hidup tanpa bersenang-senang dengan mengenakan kain kabung dan abu.” Eusebius (260-340), sejarahwan Gereja perdana yang terkenal, menceritakan dalam bukunya “Sejarah Gereja” bagaimana seorang murtad bernama Natalis datang kepada Paus Zephyrinus dengan mengenakan kain kabung dan abu untuk memohon pengampunan. Juga, dalam masa yang sama, bagi mereka yang diwajibkan untuk menyatakan tobat di hadapan umum, imam akan mengenakan abu ke kepala mereka setelah pengakuan.

Dalam abad pertengahan (setidak-tidaknya abad kedelapan), mereka yang menghadapi ajal dibaringkan di tanah di atas kain kabung dan diperciki abu. Imam akan memberkati orang yang menjelang ajal tersebut dengan air suci, sambil mengatakan “Ingat engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.” Setelah memercikkan air suci, imam bertanya, “Puaskah engkau dengan kain kabung dan abu sebagai pernyataan tobatmu di hadapan Tuhan pada hari penghakiman?” Yang mana akan dijawab orang tersebut dengan, “Saya puas.” Dalam contoh-contoh di atas, tampak jelas makna abu sebagai lambang perkabungan, ketidakabadian dan tobat.

Akhirnya, abu dipergunakan untuk menandai permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa persiapan selama 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menyambut Paskah. Ritual perayaan “Rabu Abu” ditemukan dalam edisi awal Gregorian Sacramentary yang diterbitkan sekitar abad kedelapan. Sekitar tahun 1000, seorang imam Anglo-Saxon bernama Aelfric menyampaikan khotbahnya, “Kita membaca dalam kitab-kitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bahwa mereka yang menyesali dosa-dosanya menaburi diri dengan abu serta membalut tubuh mereka dengan kain kabung. Sekarang, marilah kita melakukannya sedikit pada awal Masa Prapaskah kita, kita menaburkan abu di kepala kita sebagai tanda bahwa kita wajib menyesali dosa-dosa kita terutama selama Masa Prapaskah.” Setidak-tidaknya sejak abad pertengahan, Gereja telah mempergunakan abu untuk menandai permulaan masa tobat Prapaskah, kita ingat akan ketidakabadian kita dan menyesali dosa-dosa kita.

Dalam liturgi kita sekarang, dalam perayaan Rabu Abu, kita mempergunakan abu yang berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Imam memberkati abu dan mengenakannya pada dahi umat beriman dengan membuat tanda salib dan berkata, “Ingat, engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu,” atau “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” Sementara kita memasuki Masa Prapaskah yang kudus ini guna menyambut Paskah, patutlah kita ingat akan makna abu yang telah kita terima: kita menyesali dosa dan melakukan silih bagi dosa-dosa kita. Kita mengarahkan hati kepada Kristus, yang sengsara, wafat dan bangkit demi keselamatan kita. Kita memperbaharui janji-janji yang kita ucapkan dalam pembaptisan, yaitu ketika kita mati atas hidup kita yang lama dan bangkit kembali dalam hidup yang baru bersama Kristus. Dan yang terakhir, kita menyadari bahwa kerajaan dunia ini segera berlalu, kita berjuang untuk hidup dalam kerajaan Allah sekarang ini serta merindukan kepenuhannya di surga kelak. Pada intinya, kita mati bagi diri kita sendiri, dan bangkit kembali dalam hidup yang baru dalam Kristus.

Sementara kita mencamkan makna abu ini dan berjuang untuk menghayatinya terutama sepanjang Masa Prapaskah, patutlah kita mempersilakan Roh Kudus untuk menggerakkan kita dalam karya dan amal belas kasihan terhadap sesama. Bapa Suci dalam pesan Masa Prapaskah tahun 2003 mengatakan, “Merupakan harapan saya yang terdalam bahwa umat beriman akan mendapati Masa Prapaskah ini sebagai masa yang menyenangkan untuk menjadi saksi belas kasih Injil di segala tempat, karena panggilan untuk berbelas kasihan merupakan inti dari segala pewartaan Injil yang sejati.” Beliau juga menyesali bahwa “abad kita, sungguh sangat disayangkan, terutama rentan terhadap godaan akan kepentingan diri sendiri yang senantiasa berkeriapan dalam hati manusia … Suatu hasrat berlebihan untuk memiliki akan menghambat manusia dalam membuka diri terhadap Pencipta mereka dan terhadap saudara-saudari mereka.”            

Dalam Masa Prapaskah ini, tindakan belas kasihan yang tulus, yang dinyatakan kepada mereka yang berkekurangan, haruslah menjadi bagian dari silih kita, tobat kita, dan pembaharuan hidup kita, karena tindakan-tindakan belas kasihan semacam itu mencerminkan kesetiakawanan dan keadilan yang teramat penting bagi datangnya Kerajaan Allah di dunia ini.

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : “Straight Answers: The Ashen Cross by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald.  All rights reserved; www.catholicherald.com
* ayat dikutip dari Kitab Suci Komunitas Kristiani, Edisi Pastoral Katolik
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

Senin, Januari 09, 2012

INFORMASI TAKSI YOGYAKARTA

Hingga 2008 lalu, tercatat sebanyak 15 perusahaan yang mengoperasikan armada taksi argo di Yogyakarta. Berikut ini daftar perusahaan armada taksi, alamat, dan nomor telepon layanan konsumen.

PT. Arga Surya Alam Perkasa
Jl. Tanjung Baru 5
Telp.: (0274) 545 545

PT Armada Taxi (Armada)
Jl. Pingit Kidul 12
Telp.: (0274) 517248

PT Centris Raya Taxi Transportasi (Centris)
Jl. Ringroad Utara Ngemplak Nganti
Telp.: (0274) 544977
Jl. P. Diponegoro 64
Telp.: (0274) 512548

Perum Gunungjati Taksi (Gunungjati)
Soko Asri BI H/6 Kalasan
Telp.: (0274) 496810

Pamungkas Taksi (Pamungkas)
Jl. Ringroad Barat 85
Telp.: (0274) 621333

Pendawa Taxi (Pendawa)
Jl. SWK 102
Telp.: (0274) 447231
Jl. Sosrokusuman 16
Telp.: (0274) 563111

Pataga Taxi (Pataga)
Jl. Pramuka 9B
Telp.: (0274) 389234

Progo Taxi (Progo)
Jl. Ringroad Barat 85
Telp.: (0274) 621333

Rajawali Taxi (Koperasi TNI-AU) – Rajawali
Jl. AM. Sangaji 16
Telp.: (0274) 512976

Ria Taksi
Jl Ringroad Barat 85
Telp.: (0274) 621333

Sadewo Taksi
Jl. Prawirotaman MG 10W
Telp.: (0274) 382262

Serasi Autoraya
PT Jl. Magelang Km 7,2 Smn
Telp.: (0274) 864567

Setia Kawan Taksi
Jl. Ringroad Sh 66
Telp.: (0274) 522333

Tambayo Taxi
Jl. Pingit Kidul 12
Telp: (0274) 512787

Vetri Taksi Puskoveri DIY (Vetri)
Jl Tentara Rakyat Mataram 6
Telp.: (0274) 563551

CATATAN
Keseluruhan taksi (argo) beroperasi 24 jam dengan layanan standar taksi argo di Indonesia. Taksi Rajawali yang dikelola oleh Koperasi TNI-AU secara khusus melayani rute Bandara Adi Sucipto. Taksi Rajawali tidak beroperasi secara umum kecuali hanya melayani rute menuju dan dari bandara.

Sumber: http://infotaksi.wordpress.com/2009/02/03/informasi-taksi-yogyakarta/